Jurnalistik Dakwah
Jurnalistik Dakwah dapatlah diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan
berupa dakwah kepada khalayak ramai melalui saluran media. Tekanannya tentu
pada media pers, baik suratkabar, majalah maupun tabloid. Karena melalui media
pers, pesan dakwah itu tentu saja disampaikan melalui karya tulisan. (Lihat
Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Pustaka Pelajar, 1995).
Jurnalistik Dakwah, bisa juga
diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas berdakwah melalui karya tulisan di
media pers. Karya tulisan di media pers itu bisa berbentuk berita, feature,
laporan, tajuk rencana, artikel, dan karya jurnalistik lainnya.
Sesuai dengan namanya sebagai
Jurnalistik Dakwah, maka karya-karya jurnalistik tersebut haruslah berisi
ajakan atau seruan mengenai pentingnya meraih keberhasilan, mencapai kemajuan,
mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kenistaan. Ajakan dan seruan itu semuanya
bersumber dari aqidah Islam, tauhid dan keimanan.
Jurnalisme Dakwah adalah
Jurnalisme Islami, yakni jurnalisme yang mengedepankan syiar Islam dan
mengutamakan amar-makruf – nahi-munkar. Jurnalisme mulia ini tidak
hanya bertumpu pada keberadaan ilmu komunikasi massa semata, tetapi juga harus
ditopang dengan ‘keampuhan’ beberapa ilmu lainnya, seperti psikologi,
sosiologi, politik antropologi, sejarah, bahasa, kebudayaan, agama
dan lainnya.
Kondisi umat atau masyarakat yang
akan dijadikan sasaran dari Jurnalistik Dakwah itu pun haruslah terlebih dulu
dipahami. Umat bila digolongkan dalam tingkat pemikirannya akan terbagi dalam
tiga kelompok. Pertama: umat yang berpikiran kritis. Kedua: umat yang mudah
dipengaruhi. Ketiga: umat yang bertaqlid.
Dengan melihat pada kondisi umat
yang ada, Jurnalistik Dakwah haruslah mampu memilih tema dan sasaran dakwah
yang tepat, sehingga apa yang disampaikan akan mengena pada maksud dan
tujuannya. Penulis atau pendakwah harus mampu merangsang dan membawa pembacanya
pada pokok sasaran yang diinginkan, hingga pembaca akan terbawa serta terlibat
dalam persoalan yang disajikan.


Komentar
Posting Komentar